Saturday 22 April 2017

Lelaki Penuh Kejutan

Suatu saat, seorang lelaki yang sudah siap menikah, memberanikan diri untuk melamar seorang wanita solehah pujaan hatinya. Mengendarai motor butut, dan baju sederhana ia pun akhirnya sampai ke sebuah rumah calon mertua.

Setelah mengetuk pintu, mengucapkan salam, dan mengutarakan maksud kedatangannya. Sang Bapak yang melihat penampilan dirinya, berkata:

Bapak: "Kamu sudah punya kerjaan tetap?"
Lelaki: "Saya nggak punya kerjaan tetap Pak!"
Bapak: "Jadi kamu nggak punya penghasilan tetap dong?"
Lelaki: "Betul Pak!"
Bapak: "Nanti, anak saya mau dikasih makan apa?"
Lelaki: "Nasi dan lauk pauk tentunya pak "
Bapak: (mulai kesel) "Nanti mau tinggal dimana, kerjaan juga nggak tetap!"
Lelaki: "Di rumah tentunya Pak!"
Bapak: "Yang serius kamu!"
Lelaki: "Serius saya Pak, saya siap menikahi putri Bapak!"
Bapak: "Tapi anak saya penghafal quran, lulusan pesantren tahfidz. Sekarang sudah 15 juz hafalannya. Apa kamu sanggup membimbingnya?"
Lelaki: "InsyaAllah Pak, hafalan quran saya baru 20 juz. 10 juz lagi mau saya hafalkan bersama putri Bapak jika memang jodoh saya!"

Ternyata, Sang Bapak hanya menguji kesungguhannya,karena bagi Sang Bapak yang penting Sang putri dinikahi seorang pemuda yang punya KOMITMEN KEISLAMAN dan TANGGUNG JAWAB. Sang Bapak yakin, Allah akan memberikan rizki yang tidak terduga bagi orang yang bertakwa padaNya.

Hingga akad nikah dan walimah pun dilaksakan. Keluarga wanita kaget, karena ternyata resepesi pernikahan begitu mewah dan berkah. Yang hadir pun orang-orang penting.

Saat malam pertama, sang wanita yang sudah jadi istri yang halal bertanya pada suaminya.

Istri: "Suamiku, kenapa kau katakan kau tak punya pekerjaan tetap dan penghasilan tetap. Tapi resepsi pernikahan kita begitu mewah?"
Suami: "Istriku yang cantik, aku memang tak punya pekerjaan tetap, karena pekerjaanku kadang mengontrol bagian produksi, kadang ke luar negeri. Karena tempat usahaku ada di 5 tempat."
Istri: (Wajahnya terlihat keheranan) "Terus, masalah gak punya penghasilan tetap?"
Suami: "Iya, penghasilanku nggak kaya orang kantoran yang tetap. Penghasilanku... Kadang 2 M, kadang 1 M.."
Istriku: "Terus kenapa waktu datang ke rumah, kau hanya pake baju sederhana dan motor jelek?"
Suami: "Karena aku ingin kau menerimaku bukan karena kekayaan, ketampanan atau karena kepopuleranku. Tapi aku ingin kau menerimaku apa adanya. Ini kunci mobil Alphard putih untukmu, dan rumah ini adalah rumah kita. Mudah-mudahan kita bisa membina generasi ahli quran disini "
Istri: "So sweeet... Alhamdulillah, aku mencintaimu karena Allah suamiku "
Suami: "Aku juga, mencintaimu apa adanya. Karena Allah "

Semoga semua wanita yang belum mendapatkan jodoh, mendapatkan jodoh terbaik, lelaki penuh kejutan yang soleh tentunya.
Dan semoga semua lelaki, dipermudah rizkinya. Biar bisa jadi calon suami yang dibanggakan istrinya.

Aamiin…

by: IstriSolehahTersayang@fb

Monday 17 April 2017

Keseimbangan Antara Cinta dan Kerja

Seringkali, pekerjaan menjadi bagian yang paling banyak menyita kehidupan seseorang. Energi, waktu bahkan biaya tersedot dalam investasi kerja. Hingga saat kembali ke rumah --ke tempat orang-orang yang dicinta-- justru dalam keadaan lelah. Lalu, esok harinya sudah tergesa berangkat kerja lagi. Kembali larut dalam rutinitas mencari penghidupan.

Semua orang memang butuh uang, butuh kehidupan layak atau hidup yang lebih dari cukup. Namun tidaklah arif bila pemenuhan kebutuhan-kebutuhan itu dilakukan dengan mengabaikan kebutuhan-kebutuhan lain yang juga sama-sama penting. Apa artinya keberhasilan karir bila rumah tangga berantakan? atau dapatkah uang menyatukan keluarga yang sekian lama terabaikan?

Bahkan dalam kasus yang lebih parah, mungkinkah orang tua yang telah lama sakit dan meninggal tanpa pernah kita perhatikan karena sibuk kerja, dapat hidup kembali? Sungguh akan sanga banyak kehilangan dan banyak hal indah yang akan terbaikan bila kita hanya fokus pada kerja semata.

Keluarga, sahabat, kesehatan dan spirit merupakan empat hal lain yang tidak kalah pntingnya dibanding pekerjaan. Semuanya mesti tetap berada dalam harmoni keseimbangan yang proporsional agar permainan kehidupan tetap berlanjut menarik dan bermakna.

Brian Dyson, mantan CEO Coca Cola pernah menyampaikan pidato yang mengibaratkan kelima unsur di atas sebagai bola-bola pemain sirkus yang dilempar dan berputar secara bergantian di udara. Masing-masing dari lima bola harus tetap terjaga keseimbangannya agar permainan tidak terhenti (game over).

Kalaupun dalam satu situasi anda dipaksa harus melepaskan salah satu dari 5 bola itu, maka lepaskanlah bola yang bernama pekerjaan. Karena ia adalah bola karet yang dapat memantul kembali ke udara saat terjatuh. Sedangkan 4 bola lainnya adalah bola kristal yang langsung berubah ujud saat terjatuh, dan sangat sulit untuk dipertautkan kembali seperti semula. Maksudnya, jangan sampai :
  • Demi uang atau pekerjaan, kita mengabaikan keluarga,
  • Demi meraih sukses dalam pekerjaan, kita tidak memperhatikan kesehatan,
  • Demi uang atau pekerjaan, kita rela menghancurkan hubungan dengan sahabat baik.

Bukannya berarti pekerjaan tidak penting! Tapi jangan sampai uang atau pekerjaan menjadi "berhala" dalam hidup kita. Ingat, kalaupun kita kehilangan pekerjaan, maka perkerjaan dan uang selalu bisa dicari lagi. Tapi jika keluarga sudah "terjual", ke mana kita bisa membelinya lagi ? Apakah kita bisa membeli sahabat? dan seringkali uang tidak banyak berpengaruh terhadap kesehatan yang sudah kritis.

Terlebih soal spirit yang tidak boleh padam dalam diri setiap orang. Baik spirit ideologis maupun filosopis. Kehilangan salah satu dari kedua spirit itu akibat belenggu kerja, secara perlahan namun pasti akan membuat kehidupan semakin sulit dan akhirnya berhenti.

Khusus bola cinta (keluarga dan sahabat), sebenarnya banyak hal yang dapat diupayakan agar tetap harmonis dengan pekerjaan. Meluangkan sebagian waktu dari kesibukan, dan melewatkannya bersama dengan orang yang tersayang dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan, sering kali hanya butuh waktu sebentar dan tidak akan terlalu menyita pekerjaan.

Memanfaatkan gadget untuk sekedar menyapa dan bertanya kabar, mengirimkan bunga atau hadiah secara tiba-tiba maupun berkala. Makan malam bersama, atau sekedar mematikan TV dan menunda sedikit pekerjaan untuk melewatkan waktu bersama mereka, merupakan contoh-contoh kecil yang dapat mempertahankan keseimbangan itu. Intinya, buat situasi yang dapat menunjukkan bahwa anda masih ada buat mereka.

Sunday 16 April 2017

Hanya Satu Keinginanku

Aku hanyalah wanita biasa.
Aku bukanlah wanita berparas cantik jelita.
Aku juga bukanlah wanita yang punya segalanya.

Aku hanyalah seorang wanita yang ingin pasangan sederhana.
Aku tidak ingin menilai setampan apa rupanya.
Aku tidak ingin menilai sebanyak apa hartanya.
Aku tidak ingin menilai setinggi apa kedudukannya.

Pasangan yang berlandaskan ketakwaan-NYA.
Pasangan yang mengharapkan Surga-NYA.
Pasangan yang akan membawa keberkahan dan keridhaan-Nya.
Aku berharap kelak di sebuah perbatasan waktu.
Aku dipertemukan dengan pasangan pilihan-Nya.

Seseorang yang hatinya terpaut kepada-Nya.
Seseorang yang mengikuti sunnah Rasul-Nya.
Seseorang yang berpedoman pada Kitab-Nya.
Seseorang yang akan ikhlas menerima segala kekuranganku.

Yang akan mampu membimbing hidupku.
Yang akan mampu mengisi dan melengkapi hari-hariku.
Yang akan menahkodai bahtera rumah tanggaku.
Yang mencintaiku tanpa menuntut kesempurnaan dariku.

Aku ingin menyayanginya secara sederhana.
Aku harap dia juga menyayangiku secara sederhana.
Sesederhana aku dalam mencintainya.
Biarlah saat ini aku menyemai cinta bersama-Nya.
Menyemai kerinduan akan wajah-Nya.
Sebelum aku dipertemukan dengannya.

Aku bermimpi untuk membangun Istana Indah.
Walaupun istana itu hanyalah pondok kecil yang terbuat dari bambu.
Berpagarkan ketulusan cinta dan kasih sayang.
Akan kujadikan pondokku sebagai Surga bagi Suami dan anakku.

Hanya satu keinginanku.

Yaitu ingin menjadi seorang Isteri shalihah...

Friday 17 March 2017

Cinta Tanpa Koma

Bicara tentang cinta pasti nggak pernah ada habisnya. Akan selalu ada cerita. Beragam cerita tentang berbagai versi cinta di dalamnya. Cerita bahagia. Cerita sedih. Cerita tentang kemarahan. Cerita tentang kerinduan. Cinta kepada orang tua. Cinta kepada sahabat. Cinta kepada saudara. Cinta kepada kekasih. Cinta kepada kekuasaan. Cinta kepada kekayaan.

Tapi, adakah cinta sejati di antara semua itu? Cinta yang dapat membuat pengorbanan dilakukan tanpa penyesalan. Cinta yang mampu melahirkan sejatinya kebahagiaan.

Ramai orang berlomba mencari cinta yang sesungguhnya. Mereka mencari, kita mencari, menapaki jalannya masing-masing dengan caranya sendiri. Ada yang dengan memperturutkan hawa nafsu, menjadikan diri sendiri sebagai satu-satunya penentu. Sehingga tidak heran bertebaranlah cinta rela mati ala Romeo dan Juliet atau ala Jack ‘n Rose. Sehingga lahirlah perayaan berhala cinta ala Juno Februata atau ala Dewa Zeus dan Hera. Cinta liar. Cinta tanpa akal. Cinta tanpa perenungan.

Lalu bagi kita, cinta sejati seperti apakah yang akan kita perjuangkan? Cinta sejati seperti apakah yang layak kita miliki dan bagi?

*** Cinta sejati yang terabai ***

Manusia ada karena diciptakan oleh Sang Penguasa Alam Semesta, Allah Swt. Allah telah ciptakan manusia dengan rasa butuh. Manusia membutuhkan makanan-minuman, pakaian dan tempat tinggal untuk bisa tetap menjalani kehidupan. Manusia membutuhkan perlindungan untuk bisa hidup dengan aman. Manusia membutuhkan pendidikan agar mampu berkembang.

Allah ciptakan manusia dengan kemampuan merasa: haru, marah, suka, takut, sedih, takjub, kecewa, cinta. Sehingga hidupnya bisa dijalani dengan lebih berwarna.

Allah ciptakan manusia dengan menyediakan segala isi bumi dan langit diperuntukkan bagi manusia. Allah curahkan air dari langit sebagai penyubur tanaman. Allah ciptakan laut dan sungai beserta makhluk di dalamnya. Allah telah ciptakan padang rumput untuk manusia bisa gembalakan hewan ternak bagi kepentingannya. Allah telah ciptakan pepohonan sehingga manusia bisa berteduh dan membuat tempat tinggal.

Allah telah ciptakan padi, gandum, jagung, ketela untuk mengenyangkan perut manusia. Allah telah ciptakan api dan barang tambang sehingga manusia bisa hidup lebih nyaman. Air, api, udara, tanah, Allah sudah serahkan semuanya bagi manusia. Allah telah hadirkan akal pada manusia sehingga mampu selalu memajukan hidupnya. Dan itu yang teristimewa. Namun, apa yang telah manusia perbuat untuk membalas cintaNya?

Cinta Allah dibalas dengan pendustaan terhadap perintah dan laranganNya. Cinta Allah dibalas dengan penolakan untuk berhukum berdasarkan aturanNya. Yang halal tidak dipedulikan! Yang haram dilanggar! Cinta Allah dibalas dengan pelalaian, pembohongan, dan keengganan untuk taat sepenuhnya, untuk mengabdi sepenuh jiwa. Al-Quran dan Sunnah Rasulullah saw. hanya dipakai sesekali, tidak untuk dikaji lagi dan ditaati. Ironis. Miris.

*** Cinta sejati tak akan pernah menyakit ***

Cinta Allah kepada makhlukNya adalah ampunan dan nikmatNya atas mereka, dengan rahmat dan ampunanNya, serta pujian yang baik kepada mereka. Cinta Allah kepada kaum mukmin adalah pujian, pahala, dan ampunan bagi mereka (Pilar-pilar Pengokoh Nafsiyah Islamiyah, hlm.: 42)

Imam al-Bukhari meriwayatkan dalam shahihnya dari hadist Anas bin Malik r.a. Dia berkata: “Rasulullah saw bersabda tentang apa yang beliau riwayatkan dari Rabnya. Dia berfirman : ‘….Jika Aku mencintainya, maka Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar. Aku menjadi matanya yang ia gunakan untuk memandang. Aku menjadi tangannya yang ia gunakan untuk memegang. Aku menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. DenganKu ia mendengar, denganKu dia memandang, denganKu dia memegang, denganKu dia berjalan. Seandainya ia meminta kepadaKu, niscaya Aku benar-benar memberikan kepadanya permintaanya, dan seandainya dia berlindung kepadaKu, niscaya Aku benar-benar melindunginya….”

Dari Anas r.a., sesungguhnya Rasulullah saw bersabda:”Ada tiga perkara, siapa saja yang memilikinya ia telah menemukan manisnya iman. Yaitu orang yang mencintai Allah dan RasulNya lebih dari yang lainnya, orang yang mencintai seseorang hanya karena Allah, dan orang yang tidak suka kembali kepada kukufuran sebagaimana dia tidak suka dilemparkan ke Neraka.” (Mutafaq ‘alaih)

Indah. Teramat indah cinta yang Allah Swt. anugerahkan kepada manusia. Cinta yang melebihi cinta semua makhluk di seluruh jagad raya. Kalau kita membalas cinta itu dengan tulus dijamin tidak akan pernah bertepuk sebelah tangan, bahkan balasannya melebihi apa yang kita mampu perkirakan.

Itulah cinta Allah, cinta sejati. Cinta yang nggak akan pernah menyakiti.

*** Cinta tanpa koma ***

Cinta Allah bagi para hambaNya sudah sangat jelas tidak akan pernah lekang oleh jaman. Nggak pernah habis digerus kondisi, situasi, dan waktu. Lalu bagaimana sebaliknya? Balasan seperti apa yang sepatutnya kita persembahkan bagi Allah? Pastinya cinta haruslah dibalas dengan cinta. Cinta yang seperti apa? Al Zujaj berkata, “Cintanya manusia kepada Allah dan RasulNya adalah menaati keduanya dan ridlo terhadap segala perintah Allah dan segala ajaran yang dibawa Rasulullah saw.”

Di sebuah kisah, Rasulullah saw, Abu Bakar, Umar, dan Utsman datang bertamu ke rumah Ali. Di sana mereka dijamu oleh Fathimah, putri Rasulullah sekaligus istri Ali bin Abi Thalib. Fathimah menghidangkan untuk mereka semangkuk madu. Ketika mangkuk itu diletakkan, sehelai rambut jatuh melayang dekat mereka. Rasulullah segera meminta para sahabatnya untuk membuat perbandingan terhadap ketiga benda tersebut, yaitu mangkuk yang cantik, madu, dan sehelai rambut. Malaikat Jibril yang hadir bersama mereka, turut membuat perumpamaan, “Menegakkan pilar-pilar agama itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik. Menyerahkan diri, harta, dan waktu untuk agama lebih manis dari madu, dan mempertahankan agama sampai akhir hayat lebih sulit dari meniti sehelai rambut.” Allah Ta’ala, pun membuat perumpamaan dengan firmanNya dalam hadits Qudsi, “SurgaKu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik itu. Nikmat surgaKu itu lebih manis dari madu, dan jalan menuju surgaKu lebih sulit dari meniti sehelai rambut.” (Sabili No.09 Th.X)

Cinta kita kepada Allah akan mampu membuat kita rela berkorban apa saja demi Dia, membuat kita akan terus mengingatNya, tunduk terhadap segala tuntunanNya, dan bersabar atas segala ujian dariNya. Tanpa kita was-was kalau cinta kita tidak berbalas. Allah sendiri yang menjanjikan seperti yang termaktub dalam hadist Qudsi di atas. Surga. Memang akan selalu muncul rintangan di tengah perjalanan. Akan ada jalan terjal menuju ke sana. Namun Allah sudah pastikan surga itu nyata ada buat kita.

Cinta kepada Allah memang harus diletakkan di atas segalanya. Namun, bukan berarti cinta kita kepada manusia yang lain tersingkirkan. Cinta seperti itu seharusnya tetap ada dan memang akan terus ada karena secara alami Allah telah ciptakan bagi kita. Namun, harus dipastikan bahwa iman yang menjadi satu-satunya sandaran. Sandaran bagi cinta. Sandaran bagi benci kita.

Allah berfirman dalam hadist Qudsi:”KecintaanKu pasti akan diberikan kepada orang-orang yang saling mencintai karenaKu. KecintaanKu berhak diperoleh oleh orang-orang yang saling mengunjungi karenaKu. Kecintaanku berhak diperoleh olah orang yang saling memberi karenaKu. KecintaanKu berhak diperoleh oleh orang yang saling menjalin persaudaraan karenaKu.”

Keindahan cinta seperti itu pernah ditunjukkan oleh Suhail bin Amr, Ikrimah bin Jahal, dan Al Harist bin Hisyam. Ketiganya adalah syuhada di Perang Yarmuk tahun 15 H. Saat itu mereka bertiga mengalami dahaga yang luar biasa. Para sahabat yang mengetahui itu segera membawakan air kepada Ikrimah. Namun Ikrimah menolak karena dia melihat Suhail merasakan yang sama. Ikrimah meminta para sahabat memberikan air itu kepada Suhail. Rasa haus sudah mencengkeram kerongkongan, namun di titik nafas penghabisan itu Suhail melihat Al-Harits bin Hisyam juga sedang kehausan. Dia meminta air itu diberikan kepada Al Harits. Ketika air itu tiba, ternyata Al Harits sudah tiada. Air itu segera dibawa ke Ikrimah kembali, ternyata dia pun sudah tidak bernafas lagi. Sahabat langsung membawakan air kepada Suhail, ternyata kondisi Suhail pun sama, sudah gugur menjadi syuhada. Akhirnya mereka bertiga syahid dalam pengorbanan dan kesetiaan kepada saudara seiman, seakidah, dan tentunya wafat dalam berjuang di jalan Allah, jihad fisabilillah.

Jangan sampai iman pudar lalu hawa nafsu yang menang. Ketika itu yang terjadi maka cinta Allah yang agung tidak akan pernah bisa diindera, dirasa. Cinta antar manusia pun hanya akan berbuah malapetaka. Keinginan kita menuju surgaNya akan sirna.

“Betapa buruk pemuda yang memiliki budi pekerti
dipaksa mengorbankan adab karena nafsu diri
kehinaan didatangi padahal ia mengetahuinya
kehormatannya terkoyak dan kehinaan dijaga
kesadarannya bangkit tatkala dia jatuh terjerembab
dia menangis tatkala tak mampu lagi bangkit”

(Syair Abu Bulaf al-Ajly)

Bro en Sis, Allah Swt. masih memberikan kesempatan bagi kita untuk mencintaiNya dan kita masih memiliki peluang untuk menerima curahan kasih sayangNya. Lalu mengapa kita tidak berusaha mewujudkan itu pada diri kita? Jangan sampai ada rasa sesal di kemudian hari karena kesempatan yang berharga telah hilang dari diri.

Cinta Allah akan senantiasa mengalir bagi para hambaNya. Siang. Malam. Saat manusia terjaga. Saat manusia terlelap. Ketika manusia ingat. Ketika manusia khilaf. Tiap detik helaan nafas. Tiap hentakan langkah yang kita buat. Tiap waktu cinta Allah hadir selalu. Cinta tanpa titik akhir. Tanpa jeda. Cinta tanpa koma. Kita pun wajib membalasnya dengan upaya sekuat tenaga untuk memgkokohkan iman, memelihara perjuangan, tentunya diiringi doa dan ketulusan.

Sumber : Nasehat Wanita Muslimah on Facebook
http://alqolamu.blogspot.com/2014/09/keinginan-satu.html

Thursday 16 March 2017

Ketika Cinta Terurai Jadi Pebuatan

Kulitnya kehitaman. Wajahnya jauh dari cantik. Usianya tak bisa lagi dibilang muda. Waktu pertama kali masuk ke rumah perempuan itu, hampir saja ia percaya ia berada di rumah hantu. Lelaki kaya dan tampan itu sejenak ragu. Sanggupkah ia menjalani keputusannya? Tapi ia segera kembali pada tekadnya. Ia sudah memutuskan untuk menikahi dan mencintai perempuan itu. Apapun risikonya.

Suatu saat perempuan itu berkata padanya, "Ini emas-emasku yang sudah lama kutabung, pakailah ini untuk mencari perempuan idamanmu, aku hanya membutuhkan status bahwa aku pernah menikah dan menjadi seorang istri." Tapi lelaki itu malah menjawab, "Aku sudah memutuskan untuk mencintaimu. Aku takkan menikah lagi."

Semua orang terheran-heran. Keluarga itu tetap utuh sepanjang hidup mereka. Bahkan mereka dikaruniai anak-anak dengan kecantikan dan ketampanan yang luar biasa. Bertahun-tahun kemudian orang-orang menanyakan rahasia ini padanya. Lelaki itu menjawab enteng, "Aku memutuskan untuk mencintainya. Aku berusaha melakukan yang terbaik. Perempuan itu melakukan semua kebaikan yang bisa ia lakukan untukku. Sampai aku bahkan tak pernah merasakan kulit hitam dan ketidakrupawanan wajah dalam kesadaranku. Yang kurasakan adalah kenyamanan jiwa yang melupakan aku pada fisik."

Begitulah cinta, ketika ia terurai jadi perbuatan. Ukuran integritas cinta adalah ketika ia bersemi dalam hati... terkembang dalam pandangan... terurai dalam perbuatan... Kalau hanya berhenti dalam hati, itu cinta yang lemah dan tidak berdaya. Kalau hanya berhenti dalam kata, itu cinta yang disertai dengan kepalsuan dan tidak nyata... Kalau cinta sudah terurai jadi perbuatan, cinta itu sempurna seperti pohon; akarnya terhujam dalam hati, batangnya tegakdalam kata, buahnya menjumbai dalam perbuatan. Persis seperti iman, terpatri dalam hati, terucap dalam lisan, dan dibuktikan oleh amal.

Semakin dalam kita merenungi makna cinta, semakin kita temukan fakta besar ini, bahwa cinta hanya kuat ketika ia datang dari pribadi yang kuat, bahwa integritas cinta hanya mungkin lahir dari pribadi yang juga punya integritas. Karena cinta adalah keinginan baik kepada orang yang kita cintai yang harus menampak setiap saat sepanjang kebersamaan. Rahasia dari sebuah hubungan yang sukses bertahan dalam waktu lama adalah pembuktian cinta terus menerus. Yang dilakukan para pecinta sejati adalah memberi tanpa henti. Hubungan bisa bertahan lama bukan karena perasaan cinta yang bersemi di dalam hati, tapi karena kebaikan tiada henti yang dilahirkan oleh perasaan cinta itu. Seperti lelaki itu, yang terus membahagiakan istrinya, begitu ia memutuskan untuk mencintainya. Dan istrinya, yang terus menerus melahirkan kebajikan dari cinta tanpa henti.

sumber : http://www.ebookdahsyat.cjb.net


https://narasicinta.blogspot.com/2017/03/ketika-cinta-terurai-jadi-perbuatan.html

Friday 9 January 2015

Ketika Cinta Tak Seindah Yang Diharapkan

Adalah keinginan setiap orang bila cinta itu bak gayung bersambut atau pucuk dicinta ulam pun tiba. Tak ada yang mau merasakan cinta bertepuk sebelah tangan. Terbayang rasa sakitnya kalau penolakan itu terjadi. Meski diucapkan dengan lembut dan manis tetap saja sayatannya mengiris kalbu. Banyak orang siap berbahagia , tapi tak siap menderita. Akibatnya banyak orang frustasi karena patah hati.

Bagi kita yang belum menikah, sejak awal harus dipahami bahwa setiap usaha mencari calon pendamping hidup melalui proses ta'aruf mengandung dua resiko, sukses dan gagal ( diterima atau ditolak ) .

Sahabat, saudaraku fillah....
Jangan dulu terpukau melihat mereka yang sukses berumah tangga, tapi dengarkanlah cerita pilu dibalik itu. Ada pria yang melamar wanita tak kunjung berhasil. Ada yang ditolak baik-baik, ada juga yang merana. Itu semua merupakan realita kehidupan.

Apabila ada diantara kita mengalami hal ini berikut kami sajikan beberapa tips semoga bermanfaat.
  1. Sadar bahwa jodoh adalah rahasia Allah.
    Manusia hanya berusaha Allah lah yang menentukan. Adanya penolakan merupakan salah satu ketentuan Allah juga.

    "Katakanlah; sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dia lah pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal."( QS. At- Taubah : 51 ).

  2. Ditolak bukanlah aib
    Ditolak bukanlah aib, itu adalah siklus kehidupan untuk melatih pendewasaan diri. Janganlah sebuah kegagalan melupakan kita akan indahnya hidup ini. Begitu banyak nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita. Janganlah karena satu kegagalan membuat kita kufur nikmat. Lihatlah sejenak di alam sana, bunga-bunga masih bermekaran, matahari tetap bersinar menerangi bumi dan rembulan pun masih menerangi kegelapan. Masih banyak aktifitas lain yang lebih bermanfaat dari pada hanya memikirkan sebuah kegagalan.

  3. Yakin masih ada kesempatan untuk berbahagia
    Kita sering berandai-andai jika hidup bersama dengan seseorang kita akan bahagia, sampai lupa bahwa kita tidak tahu tentang karakternya dan apa yang tersembunyi dalam kehidupannya. Pengandaian itulah yang membuat kita tidak bisa berpikir realistis sehingga ketika ditolak seolah-olah langit runtuh, seolah-olah kesempatan berbahagia telah punah. Padahal di ujung sana masih ada cinta lain yang menanti kita, cinta yang lebih indah dan membahagiakan. Oleh karena itu tetaplah yakin bahwa kita masih punya kesempatan untuk berbahagia dengan orang lain yang kelak Allah pilihkan untuk kita.

  4. Belajarlah untuk tidak sombong
    Adakalanya kita terlalu percaya diri bahwa kita tidak akan ditolak karena memiliki sejumlah kriteria yang baik. Kenyataanya cinta itu tidak rasional. Tidak semua orang terpukau oleh kecantikan, ketampanan,kekayaan, ketinggian ilmu, ibadah, dan status sosial lainnya. Semoga penolakan itu bisa melembutkan hati dan mendidik kita agar memiliki pribadi yang tawadhu' ( rendah hati ).

  5. Jangan tumbuhkan jiwa melankolis
    Hindari mendengarkan lagu-lagu sendu, cerita tragis dan yang sejenis. Karena cara ini justru akan menenggelamkan jiwa dalam kegelisahan. Perbanyaklah tilawah Al- Qur'an dan bacaan positif lainnya.

  6. Cari dukungan
    Amat penting mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat. Berbicaralah pada orang tua, teman dekat, guru ngaji dan orang- orang sholeh lainnya. Insya Allah mereka bisa membesarkan hati kita dan membantu mencarikan solusi yang terbaik.

  7. Dekatkan diri kepada Allah
    Tetap percaya bahwa Allah akan memberikan yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya di saat yang tepat dan orang yang tepat. Penolakan mendidik kita agar introspeksi dan tekun memperbaiki diri. Jalinkan terus kedekatan kita dengan Allah melalui perbaikan kualitas ibadah wajib dan sunnah. Luruskan niat,sempurnakan ikhtiar, iringilah dengan do'a, tawakal dan jangan berputus asa. Semoga Allah memberikan pasangan yang terbaik menurut-Nya, aamiin.

SUmber : facebook.com/pages/MENATA-AKHLAQ

Friday 2 January 2015

Kala Cinta Harus Melepaskan

Hidup ini selalu berputar, tak selamanya kita berada dibawah dengan semua kepedihan dan tak selamanya kita diatas dengan segala kesenangan. ALLAH Maha Adil..Hanya Dia yang Tahu mana yang terbaik untuk hamba Nya..

Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak. ( Al-Baqarah 216 )

image : muda.kompasiana.com

Sahabatku,
ada perih disudut hati, ketika engkau cerita tentang segala yg kau alami.. Setelah sekian lama kau bertahan Setelah sekian lama kau memendam luka.

Setelah sekian lama kau rendam nestapa rupanya Allah izinkan juga engkau tempuhi
jalan itu Aku percaya, itu suatu “keputusan terakhir” yang terbaik
untukmu…

Sahabatku, Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan. Orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan..

Tetapi ada saatnya dimana kita harus berhenti mencintai seseorang bukan karena orang itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita menyadari bahawa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.

Sebenarnya kita berat melepaskan karena :

  • Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika kebahagiaan kita sangat bergantung pada orang itu.

  • Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika kita merasa dia itu tampan, cantik, memiliki keistimewaan dibanding yang lain.

  • Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika kita takut tidak dapat menemui yang seperti dia lagi.

  • Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika begitu banyak saat-saat indah bersamanya, sentiasa terbayang di benak kita.

  • Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika hati kita berkata “Saya sangat mencintainya”.

Ingatlah..

Melepaskan bukanlah akhir segalanya melainkan awal dari suatu kehidupan baru..

  • Kita harus melepaskan seseorang karena kebahagiaan kita tidak tergantung padanya.

  • Kita harus melepaskan seseorang karena kita menyadari yang tampan, cantik dan istimewa itu belum tentu yang terbaik buat kita.

  • Kita harus melepaskan seseorang karena kita tahu jika Allah mengambil sesuatu, Dia telah siap memberi yang lebih baik.

  • Kita harus melepaskan seseorang ketika saat-saat indah hanyalah tinggal masa lalu.

  • Kita harus melepaskan seseorang karena logika kita berkata “tidak ada lagi yang dapat dipertahankan”.

  • Kegagalan tidak berarti kita tidak mencapai apa-apa, namun kita tahu bahwa Segala sesuatu ada waktunya, ada saat mempertahankan, ada saat melepaskan…!

“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan darimu beban yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. dan Sungguh sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Rabbmu lah hendaknya kamu berharap” (QS.94:1-8)


Sumber : akuislam.com
http://narasicinta.blogspot.com/2015/01/kala-cinta-harus-melepaskan.html

TES

Followers